Senin 13 May 2013 12:28 WIB

AS Kembali Diteror Aksi Penembakan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anggota Polisi New Orleans terlihat di lokasi penembakan pada parade Hari Ibu di New Orleans, Lousiana, AS
Foto: Reuters
Anggota Polisi New Orleans terlihat di lokasi penembakan pada parade Hari Ibu di New Orleans, Lousiana, AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Aksi penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Sekelompok laki-laki bersenjata nekat memberondong kerumunan warga di New Orleans, Lousiana, dengan peluru tajam saat perayaan Hari Ibu di AS, yang jatuh pada Ahad (12/5) atau Senin (13/5) dini hari WIB.

Tidak ada korban tewas dalam kejadian kali ini. Hanya, peristiwa ini membuat setidaknya 19 orang masuk unit gawat darurat. Fox News melansir mereka yang terluka termasuk tujuh perempuan, dan dua anak-anak usia 10 tahun.

Dua korban diantaranya terpaksa menjalani operasi serius di LSU Public Hospital, New Orleans. Juru bicara Kepolisian New Orleans Remi Braden dalam keterangan pers mengatakan, kebanyakan korban mengalami luka terserempet peluru tajam.

Beberapa korban memang harus menahan peluru panas dibagian tubuhnya. Hanya, korban tidak berada dalam kondisi kritis. Braden menjelaskan, kejadian diperkirakan terjadi saat kerumunan warga berbondong di Jalan Frenchmen and Villere, New Orleans yang sedang merayakan Hari Ibu.

BBC News melaporkan, sekitar 200 orang, termasuk anak-anak dan remaja juga turut ambil bagian dalam acara karnaval tahunan tersebut. Acara yang dimeriahkan oleh aksi marching band bubar setelah mendengar letupan senjata api.

Wali Kota Mitch Landrieu yang berada dalam perayaan bahkan mencari perlindungan. ''Suara serangan menuju ke arah kami melebihi suara drum (dalam barisan marching band),'' kata dia.

Keterangan saksi mata kepada polisi mengatakan, menjelang sore sekira pukul 14:00 waktu setempat, gerombolan laki-laki menyerang kerumunan tersebut. Kepolisian mencatat sedikitnya terdapat tiga pelaku penembakan, dengan umur rata-rata 18 sampai 22 tahun.

''Tembakan dilepas dari jenis senjata yang berbeda-beda. Dan terjadi singkat,'' kata Inspektur Kepolisian Ronal Serpas, yang dilansir Aljazeera, Senin (13/5). Hingga saat ini, kepolisian masih ragu menemukan motif kejadian. Kepolisian bersama Biro Investigasi Federal (FBI) juga mengatakan masih memburu pelaku.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement