REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK, IRAK -- Sejumlah ledakan bom menghantam pipa saluran yang mengalirkan minyak dari Irak menuju Turki, Senin. Ledakan yang menimbulkan kebakaran besar dan menghentikan ekspor, kata seorang pejabat senior perusahaan perminyakan.
Bom-bom itu meledak Senin (14/5) pagi waktu setempat di Al-Sharqat, sebuah daerah di provinsi Salaheddin, yang menghancurkan bagian dari pipa saluran itu, kata pejabat North Oil Company yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Kebakaran akibat ledakan-ledakan itu telah diatasi, kata pejabat itu, dan ia berharap perbaikan pipa tersebut akan selesai dalam dua hari.
Pipa sepanjang 970 kilometer itu mengalirkan minyak dari Kirkuk, Irak utara, menuju pelabuhan Ceyhan di pantai Laut Tengah Turki, dengan kapasitas sekitar 330.000 barel per hari.
Namun, sabotase baik di Irak maupun di Turki berulang kali mengganggu ekspor melalui pipa saluran tersebut.
Pemboman pipa minyak itu seperti dilaporkan AFP merupakan bagian dari gelombang kekerasan di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.