Rabu 15 May 2013 07:07 WIB

Menhut Dapat Gelar Kehormatan dari Masyarakat Adat Wakatobi

Rep: Heri Ruslan/ Red: Hazliansyah
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendapat gelar Meantuu Togo Membali dari tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Wakatobi.
Foto: galih/kemenhut
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendapat gelar Meantuu Togo Membali dari tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Wakatobi.

REPUBLIKA.CO.ID, WANGI-WANGI -- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendapat gelar Meantuu Togo Membali dari tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Wakatobi.

Gelar tertinggi dari masyarakat dan tokoh adat Wakatobi itu dianugerahkan dalam acara malam penyerahan sertifikat Cagar Biosfer Dunia dari UNESCO di Lapang Merdeka, Wangi-Wangi, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5) malam.

Tokoh adat Wakatobi memakaikan baju kehormatan dan mahkota kepada Menhut. Gelar Meantuu Togo Membali bagi Menhut itu merupakan gelar kehormatan yang diberikan empat Maentuu (kepala adat) di Wakatobi.

Maentuu Togo Membali merupakan gelar kehormatan yang berarti "Sebagai Pemberi Kehidupan" itu telah ada sejak zaman Kerajaan Buton.

Zulkifli Hassan mengaku sangat bahagia menerima gelar kehormatan dari masyarakat dan tokoh adat Wakatobi.

"Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya," ujar Menhut. Selain itu, kata Zulkifli, gelar kehormatan itu juga mengandung tanggung jawab.

"Ini merupakan pengakuan bahwa saya telah menjadi bagian dari masyarakat Wakatobi dan saya bertanggung jawab untuk menjaga gelar adat ini."

Zulkifli menegaskan, Wakatobi memiliki kebudayaan dan peradaban yang sangat tinggi sejak zaman Kerajaan Buton. Hal itu dibuktikan dengan megahnya pakaian adat yang dimiliki masyarakat Wakatobi.

Masyarakat Wakatobi dikenal dengan kearifan lokalnya. Keberadaan para tokoh adat dan syara tetap mendapat tempat di dalam kehidupan sehari-hari.

"Kearifan lokal yakni gotong royong menjadi jati diri masyarakat Wakatobi," ujar Bupati Wakatobi, Hugua. Masyarakat Wakatobi pun bahu-membahu melestarikan dan menjaga kekayaan sumberdaya alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement