REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Publik mengkritik keras saat pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, yang memutuskan untuk tidak menyertakan Ronaldinho dan Kaka ke dalam skuat Brasil di Piala Konfederasi. Tapi, eks pelatih Chelsea itu memiliki pertimbangan lain.
Menurut pelatih 64 tahun itu, hal yang sama juga pernah terjadi saat dia menangani Portugal pada kurun waktu 2003-2008. Saat itu, dia sempat memanggil Costinha ke timnas Portugal, padahal saat itu, nama Costinha tidak terlalu populer di antara para penggemar timnas Portugal.
''Banyak orang mengkritik kenapa saya memilih A dan B, bukannya memilih C. Alasannya sama seperti saat saya memanggil Costinha di Portugal, yaitu seberapa penting peran pemain tersebut untuk tim,'' kata Scolari seperti dikutip Soccerway, Rabu (15/4).
Dalam skuat yang disiapkan untuk gelaran Piala Konfederasi, bulan depan, Scolari memang tidak menyertakan nama Ronaldinho dan Kaka. Padahal, jika dilihat dari kemampuan, kedua pemain bintang itu dianggap masih mumpuni untuk bermain buat tim Selecao.
Ronaldinho sepertinya kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya di Atletico Mineiro. Mantan gelandang Barcelona itu pun berhasil mempersembahkan kemenangan 4-1 saat timnya bertemu Sao Paulo di perempat final Copa Libertadores, akhir pekan lalu.
Namun, Scolari menegaskan kemungkinan masih terbuka buat pemain yang tidak dipanggil untuk membuktikan dirinya layak masuk ke skuat timnas Brasil yang bakal berlaga di Piala Dunia 2014.
''Setelah Piala Konfederasi, kami akan ke Rusia, Inggris, Ukraina, dan beberapa negara Eropa lainnya untuk memantau para pemain yang bisa masuk ke dalam skuat timnas Brasil,'' lanjut Scolari.
Dalam skuat tersebut, Scolari juga tidak memanggil gelandang Chelsea, Ramires, yang sempat memperkuat Brasil di Piala Dunia 2010. Scolari pun lebih memilih gelandang Bayern Muenchen, Luis Gustavo. Sementara di lini depan, Scolari mengandalkan striker Fluminense, Fred, dan penyerang Internacional, Leandro Damiao. Selain itu, Scolari juga menyiapkan Neymar (Santos) dan Hulk (Zenit St Petersburg) sebagai alternatif di lini serang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika