Rabu 22 May 2013 12:55 WIB

Kasus Coronavirus di Afrika Pertama Ditemukan

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis
Foto: Reuters
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang pria asal Tunisia meninggal karena terinfeksi novel coronavirus (NCov), varian baru SARS. Kasus tersebut diyakini merupakan yang pertama ditemukan di Afrika.

Menteri Kesehatan Tunisia mengatakan pria berusia 66 tahun tersebut mengunjungi Arab Saudi yang memiliki kasus paling parah. WHO melaporkan sekitar 20 kematian dan 41 kasus di seluruh dunia sejak 2012 karena virus tersebut.

Virus NCoV berasal dari keluarga yang sama dengan SARS yang mewabah pada 2003 dan membunuh 770 orang. Virus tersebut dapat menular antar orang jika kontak dekat.

Pria Tunisia yang memiliki masalah diabetes tersebut mengeluh sulit bernafas sejak kembali dari Arab Saudi. Dia meninggal di rumah sakit kota Monastir. Dua anaknya juga terinfeksi virus tersebut, namun telah mendapat pengobatan.

"Kasus di Tunisia ini tidak mengubah cara kita mengurangi risiko, tapi itu memperlihatkan virus masih terus menyebar," ujar juru bicara WHO, Gregory Hartl dilansir BBC.

Kasus coronavirus sudah ditemukan di Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirate Arab, Jerman, Inggris, dan Prancis. "Semua kasus di Eropa secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan Timur Tengah, termasuk dua kasus baru-baru ini yang memiliki rekaman perjalanan dari Uni Emirate Arab," ujar WHO.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement