REPUBLIKA.CO.ID, Calon presiden Iran, Mohammad Gharazi, menyatakan kebuntuan yang dihadapi Barat mereaksi program energi nuklir Iran adalah hasil dari kebijakan konfrontatif AS memusuhi bangsa dan pemerintah Iran.
Seperti dilansir kantor berita IRNA, Gharazi mengatakan masalah nuklir sebenarnya bukan terkait dengan program energi nuklir Iran, "... ini adalah tentang [kebuntuan antara] Amerika Serikat dan Iran. AS tidak bisa menolerir pemerintahan Iran yang independen berlandaskan pada Revolusi Islam."
"Saya percaya masalah nuklir Iran bukan masalah sebenarnya. Kami tidak melakukan yang salah. Kami berlaku sesuai hukum. Namun AS tidak akan berkompromi dengan pemerintah Iran yang terdiri dari kaum revolusioner dan tokoh-tokoh populis, dan yang berusaha membela bangsa."
Gharazi menekankan bahwa Iran tidak akan pernah tunduk pada AS maupun kekuatan Barat, dan akan melanjutkan perlawanan selama AS memusuhi bangsa Iran.
Seraya menepis perundingan langsung antara kedua negara, Gharazi menekankan bahwa pemerintah Iran yang mencoba untuk memberikan konsesi kepada AS dalam negosiasi tidak akan bertahan lama.