Ahad 26 May 2013 14:59 WIB

Perusahaan Kelapa Sawit Ramai-ramai Buy Back Saham

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja di perkebunan sawit, ilustrasi
Pekerja di perkebunan sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT London Sumatra Indonesia Tbk akan melakukan pembelian kembali saham perseroan (buy back) sebanyak-banyaknya 0,46 persen dari total saham yang ditempatkan. Rasio ini setara dengan 31 juta lembar saham.

"Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar akhir pekan lalu menyetujui pembelian kembali saham perseroan," ujar Presiden Direktur London Sumatra Benny Tjoeng dalam siaran persnya, Ahad (26/5).

Dalam laporan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia pada 23 April lalu, emiten berkode LSIP ini menyiapkan dana senilai Rp 60 miliar untuk rencana pembelian saham kembali tersebut. Saham yang telah dibeli kembali tersebut rencananya akan disimpan sebagai treasury stock.

Sepanjang 2012 London Sumatra mencatat penurunan laba bersih sebesar Rp 34,4 persen. Pada tahun buku 2011 laba bersih perseroan tercatat Rp 1,7 triliun. Sedangkan di akhir 2012 laba bersih perseroan hanya Rp 1,12 triliun.

Penurunan disebabkan oleh pelemahan pendapatan. Pendapatan perseroan tercatat turun 10 persen menjadi Rp 4,21 triliun. Penyebabnya adalah harga kelapa sawit yang tidak menentu, terutama di jelang akhir tahun.

Pada saat yang sama PT Salim Ivomas Pratama Tbk juga akan melaksanakan pembelian kembali saham perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Saham yang akan disimpan sebagai treasury stock tersebut akan dibeli dalam jangka waktu 18 bulan sejak 27 Mei 2013.

"Pembelian saham sebanyak-banyaknya 315 juta lembar saham atau dua persen dari saham perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh," kata Presiden Direktur emiten berkode SIMP Mark Wakeford. Pembelian tersebut telah mendapat restu dari pemegang saham perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan ini melalui RUPS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement