REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pertumbuhan laba perusahaan anggotanya sebesar 21,9 persen. Per akhir 2012 perusahaan asuransi umum membukukan laba bersih senilai Rp 4,7 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh perolehan premi bruto sebesar 39,41 triliun atau tumbuh sebesar 14,3 persen. Sedangkan premi neto tercatat tumbuh 16 persen menjadi 19,6 triliun.
Pertumbuhan premi perusahaan asuransi umum tahun ini tidak sebaik tahun lalu. Sepanjang 2011 premi bruto AAUI masih bertumbuh 37,3 persen sedangkan premi neto masih bertumbuh 22,6 persen.
"Hal ini disebabkan oleh efek domino aturan uang muka yang diterapkan pada pembiayaan kendaraan bermotor," ujar Direktur Bidang Statistik, TI, Riset dan Analisa AAUI Budi Herawan di Jakarta, Senin (27/5).
Selain itu ada beberapa perusahaan asuransi yang mematok jangka premi lebih dari satu tahun. Kondisi ini membuat perolehan premi tidak penuh di panjang 2012. Sehingga premi akan membengkak di tahun berikutnya.
Dari sisi klaim, AAUI mencatat kenaikan jumlah klaim bruto pada 2012 sebesar 37,4 persen menjadi Rp 17,7 triliun. Klaim neto tercatat tumbuh 20 persen atau setara dengan Rp 10,7 triliun.
Sepanjang 2012 AAUI mencatat peningkatan dana investasi maupun hasil investasi. Dana investasi tercatat meningkat 20,1 persen menjadi Rp 47,1 triliun. Sedangkan hasil investasi tumbuh tipis, yaitu 10 persen menjadi Rp 3,2 triliun.
Tipisnya pertumbuhan hasil investasi ini disebabkan oleh turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI) yang cukup signifikan tahun lalu, yang tadinya 7,5 persen menjadi 6,5 persen. "Ini berpengaruh pada hasil investasi perusahaan asuransi umum," ujar Budi.