Rabu 29 May 2013 13:32 WIB

Elektabilitas Ical Rendah karena Elite Golkar Sendiri

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Aburizal Bakrie
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lambatnya peningkatan elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical) tak bisa dilepaskan dari persoalan konsolidasi di level elite Partai Golkar. Alih-alih mendukung pencalonan Ical sebagai presiden, para elite Golkar malah asik melakukan manuver politik.

"Persoalan elektabilitas Ical ada di elite Golkar sendiri," kata pengamat politik Lingkaran Survey Indonesia, Adjie Alfaraby ketika dihubungi Republika, Selasa (29/5).

Adjie mengatakan, faktor elite berperan penting bagi elektabilitas Ical. Karena setiap elite Golkar memiliki gerbong politik sendiri yang mempengaruhi kinerja mesin partai hingga ke akar rumput. 

Sikap elite Golkar yang terus menerus mempertanyakan status pencapresan Ical tidak memberi dampak positif bagi peningkatan elektabilitasnya. "Penggembosan elite berpengaruh besar terhadap lambannya elektabilitas Ical," ujar Adjie.

Sejauh pegamatan Adjie, elektabilitas Ical sebagai capres berada di posisi teratas dibandingkan tokoh-tokoh Golkar lain. Dalam konteks itu para elite Golkar semestinya mampu mengonsolidasikan diri mendukung pencapresan Ical. "Kalau mereka solid akan membantu elektabilitas," katanya.

Faksionalisasi elite di internal Golkar bukan hal baru. Faksionalisasi seolah sudah menjadi tradisi di tubuh partai peninggalan Orde Baru ini. Pada pemilu 2014 misalnya, Golkar yang secara resmi mengusung Wiranto sebagai capres justru mengalami penggembosan dengan majunya Jusuf Kalla dari Partai Demokrat. 

"Kultur persaingan elite di Golkar masih sangat kuat," katanya.

Lambatnya peningkatan elektabilitas Ical bukan kartu mati bagi kemenangan Golkar di pemilu presiden 2014 mendatang. Adjie mengatakan peluang Ical masih terbuka lantaran Golkar memiliki infrastruktur partai yang merata di seluruh Indonesia. 

Tinggal sekarang bagaimana para elite Golkar bisa memanfaatkan fasilitas yang ada guna mendukung kemenangan Ical. "Apalagi kalau orang seperti Akbar Tandjung dan Agung Laksono mendukung," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement