REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jabar tak mempersoalkan jika kader PDIP mengawal Wakil Bupati Bogor, Karyawan Faturachman, tersangka kasus peredaran video porno dalam pemeriksaan di Mapolda Jabar.
"Kami tak mempermasalahkan. Silakan saja kalau mau mengantar. Tapi tidak bisa masuk ruang streril," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, kepada para wartawan, Kamis (30/5).
Ruang steril, kata Martinus, yaitu bagian yang tak boleh dimasuki oleh orang selain selain penyidik, tersangka, dan saksi. Para pengantar bisa menunggu di luar ruang pemeriksaan. Polda Jabar, kata dia, juga tidak mempersiapkan secara khusus terkait rencana kedatangan tersangka Wabup Bogor menjalani pemeriksaan.
"Tidak ada persiapan khusus. Biasa saja. Dan sampai siang ini tersangka belum memenuhi panggilan penyidik," ujar dia.
Rencananya seluruh pimpinan anak cabang (PAC) PDIP Kabulaten Bogor akan mengawal Karyawan saat menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus peredaran video porno. Pengawalan dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada Karyawan yang kini masih menjabat Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor.
Karyawan diduga sebagai otak beredarnya video porno yang diperankan Wakil Ketua DPRD Jabar, RHT.
Polda Jabar meminta Wakil Bupati Bogor, KF memenuhi panggilan penyidik. Pada panggilan panggilan pertama Kamis (23/5) kemari KF tak datang karena sedang tugas ke luar kota.
"Kami baru melayangkan panggilan pertama. Kami minta KF kooperatif untuk diperiksa sebagai tersangka," kata Martinus.
Pemanggilan kedua, kata Martinus, belum dikirimkan penyidik dengan harapan KF datang memenuhi panggilan pertama. Sebelum penyidik mengirimkan surat panggilan kedua, pihaknya memberikan waktu sampai tanggal 30 Mei mendatang. Jika sampai pada tanggal tersebut tersangka tak juga hadir, maka penyidik akan melayangkan surat panggilan kedua.
"Jika panggilan kedua tak digubris dan ketiga juga sama, sesuai prosedur kita akan jemput paksa," kata dia.