REPUBLIKA.CO.ID, MONACO -- Chelsea, Manchester United, Manchester City, hingga Real Madrid dipastikan mengubur dalam-dalam mimpianya musim ini mendatangkan 'super striker' milik Atletico Madrid, Radamel Falcao Garcia. Alasannya, Falcao kini telah memutuskan untuk memilih AS Monaco sebagai labuhan baru bomber 27 tahun tersebut.
"Kami resmi mendapatkan tanda tangan Radamel Falcao," tulis laporan AS Monaco dilansir laman resmi klub," Sabtu (1/6).
Falcao dikonfirmasi bakal diikat kontrak selama lima musim ke depan dengan biaya transfer yang diyakini ditaksir 60 juta euro (Rp 770 miliar). Meski begitu, tak jarang kritik menyertai keputusan striker berjuluk El Tigre itu.
Berawal dari catatan seorang pengamat senior sepak bola Spanyol, Ben Hayward. Dalam catatannya yang dilansir Goal, Sabtu (1/6), ia mengungkapkan bahwa keputusan El Tigre memilih Monaco, merupakan langkah kontraproduktif dalam pengembangan kariernya.
Menurutnya, Falcao semestinya memiliki kemampuan yang layak ia sajikan di pentas tertinggi Eropa, Liga Champions. Seperti diketahui sebelumnya, AS Monaco sendiri musim depan hanya bakal fokus di Ligue 1 mengingat timnya yang menyandang predikat tim promosi Ligue 2.
Dirangkum dalam tajuk yang berjudul "Falcao membuang kariernya dengan bergabung ke AS Monaco", Ben menyebut bahwa transfer Falcao merupakan peristiwa yang tak ubahnya seperti saat bintang bersinar Barcelona, Samuel Eto'o memutuskan untuk berlabuh ke klub Rusia, FC Anzhi Makhachkala.
Merucut pada satu kesimpulannya, Ben menuding langkah Falcao ke Monaco tak lebih dari kecenderungan uang. Gaji besar yang ditawarkan klub pimpinan Dmitry Rybolovlev tersebut, diyakininya menjadi alasan bulatnya keputusan Falcao. Mengingat, di Monaco sendiri, Falcao bakal menerima gaji 14 juta euro (Rp 179 miliar), yang diyakini sudah terbebas dari pajak.
"Sebelumnya ia bermimpi untuk bermain bersama Real Madrid, tapi kini ia bermain untuk tim yang tak serta di Liga Champions," tulis Hayward.
Pertanyaan bernada kritik juga dihadirkan Daily Mail menyusul laporan tersebut. Menurut harian ternama Inggris itu, Falcao salah langkah.
"Uang masih terlihat selalu menjadi raja," tulis Daily Mail dalam laporannya berjudul: "Mengapa super striker Falcao menolak Madrid, Manchester United dan bergabung dengan tim rendahan Monaco?", Sabtu (1/6).
Bahkan, Falcao dinilai telah sadar mengugugurkan popularitasnya sebagai bintang. Falcao, dipandangnya sinis saat ia memilih Monaco, yang tercatat memiliki tingkat kehadiran penonton terrendah dalam tiap pertandingannya.
Dicatat Daily Mail, Monaco memiliki rata-rata kehadiran rendah, 5.086 penonton saat laga digelar di kandangnya, Stade Louis II. Angka tersebut menempatkan Monaco berada di posisi ketujuh terendah di Ligue 2 setelah Luton Town (5671 penonton/pertandingan).
"Seberapa banyak orang nanti akan menontonnya?" lanjut laporan tersebut.
Meski demikian, Falcao belum merespons lebih jauh kritikan tersebut. Dilansir dari laman twitternya, @Falcao, pemain asal Uruguay itu hanya menyebut ia akan menjalani tantangan baru bersama Monaco. "Saya menanti semua dukungan anda" tulis Falcao, Sabtu (1/6).
Atletico Madrid, mantan klubnya juga merilis sebuah pernyataan yang mengatakan, "Dari Atletico Madrid kita berharap dia beruntung di rumah baru dan berterima kasih atas jasanya selama dua musim ini," tulis Los Rojiblancos di laman resminya.
RADAMEL FALCAO GARCIA ZARATE
10 February 1986
Posisi: Striker
Karier
1. River Plate 2005-09
Pertandingan: 103
Gol: 40
2. Porto 2009-11
Pertandingan: 72
Gol: 62
3. Atletico Madrid 2011-13
Pertandingan: 86
Gol: 70
4. Colombia 2007-
Pertandingan: 28
Gol: 10