REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Regu penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa mengatakan memiliki bukti kuat mengenai penggunaan sejumlah kecil senjata kimia di Suriah.
Dalam laporan terkininya, tim tersebut mengatakan menerima laporan bahwa pemerintah Suriah dan pemberontak menggunakan senjata terlarang itu, namun sebagian besar tuduhan mengarah pada penggunaan oleh tentara pemerintah.
Komisi itu memeriksa empat laporan serangan bahan beracun pada Maret dan April namun tidak dapat menyebutkan pihak mana yang berada dibalik penggunaan senjata tersebut.
"Ada alasan kuat untuk meyakini bahwa sejumlah kecil bahan kimia beracun telah digunakan. Berdasar bukti yang ada, adalah tidak mungkin untuk menyebutkan jenis bahan kimia yang digunakan, cara penggunaan ataupun pelakunya," kata Paulo Pinheiro yang mengetuai komisi penyelidik PBB tersebut.
"Saksi yang kami wawancarai termasuk korban, pengungsi, dan staf medis," kata Pinheiro yang menolak memberi keterangan lebih rinci karena alasan kerahasiaan.