REPUBLIKA.CO.IDBOGOR--Stasiun Besar Bogor melakukan pembongkaran 17 kios yang berada di lahan stasiun dalam upaya mengoptimalisasikan layanan penumpang.
"Ada 17 kios yang dibongkar hari ini dimulai dari pagi tadi," kata Kepala Stasiun Besar Bogor, Iwan R saat ditemui di stasiun, Kamis.
Iwan menyebutkan ke 17 kios tersebut merupakan kios yang sudah berakhir masa kontraknya sejak 31 Desember 2012. Belasan kios tersebut yang berada di sisi depan pintu masuk stasiun yang baru di Jalan Kapten Muslihat dan Mayor Oking.
Kios-kios permanen tersebut dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk menghancurkan bangunan kios. "Sebelum dibongkar, kios sudah dikosongkan oleh penyewanya sejak Rabu (5/6) malam," ucap Iwan.
Pembongkaran kios berlangsung kondusif, Stasiun Besar Bogor mengerahkan 80 personel gabungan dari Brimob, Polres dan pengamanan internal stasiun saat dilakukan pembokaran.
Iwan menambahkan, sebagai pengelola Stasiun Besar Bogor mendukung optimalisasi program tiket eletronik dengan menyediakan lahan untuk memperluas layanan.
Rencananya lahan kios yang dibongkar untuk memperluas kawasan stasiun, guna mendukung optimalisasi layanan kereta api. Ia menambahkan, saat ini hampir semua kios di stasiun ditertibkan.
"Untuk saat ini program untuk pemberesan di stasiun belum ada lagi," ujarnya.
Salah satu pengguna jasa kereta api, Andi Adriansyah dari Komunitas Semboyan 35 mengaku lega melihat perubahan yang ada di Stasiun Besar Bogor.
"Kalau untuk kondisi keamanan kenyamanan dan sterilisasi kawasan stasiun sekarang jauh lebih baik dibandingkan kemarin-kemarin," tuturnya.
Tapi, lanjut Andi, untuk masalah pintu eletronik tiket dan posisi serta "layout" loketnya sedikit membingungkan. "Posisi dan 'layout'-nya rada membingungkan. 'Flow' orangnya jadi padat," tukasnya.
Sementara itu, suasana di Stasiun Besar Bogor pada libur Isra Mi'raj terlihat cukup ramai penumpang yang ingin berlibur baik ke Jakarta ataupun sebaliknya.