REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Pedagang Pasar Indonesia (SPPI) menilai meroketnya harga jengkol saat ini karena ulah spekulan. “Saya rasa apa yang terjadi pada harga jengkol saat ini karena permainan spekulan. Saya mengetahuinya Karena saya adalah pelaku langsung,” ujar presiden SPPI Burhan Saidi di Jakarta, Ahad (9/6).
Dia menjelaskan, kehadiran spekulan sebenarnya diperlukan. Namun dia menegaskan, ketika spekulan itu merusak sistem, maka pihaknya ikut campur memberi peringatan. “Selain itu, kami bekerjasa sama dengan organisasi lain,” ucapnya.
Sementara itu anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ferrari Roemawi mengatakan, tingginya harga jengkol karena masalah permintaan dan penawaran. “Ketika penawaran menurun dan permintaan naik, maka harga jengkol naik,” tuturnya.
Selain itu, dia melanjutkan, kenaikan harga jengkol bisa jadi diakibatkan karena jalur distribusi, spekulan, atau impor jengkol yang belum masuk ke Indonesia. “Namun perlu kita pelajari dan selesaikan,” ujarnya.