REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti perkembangan situasi terkini di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi.
"Kita akan ikuti terus kelanjutannya. Tentunya bapak Presiden dari sumber apa pun akan ikuti apa yang terjadi," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin kepada wartawan.
Ia mengatakan, laporan awal dari KJRI Jeddah maupun KBRI di Riyadh telah disampaikan. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, menurut dia, juga sudah menyiapkan laporan terkait hal itu. Namun ia belum bisa mengonfirmasi laporan tersebut telah diterima Presiden atau belum.
Ia menambahkan, kondisi tidak kondusif akibat ribuan TKI memaksakan pelayanan memicu terjadinya peristiwa tersebut.
"Kita bisa memaklumi kondisinya sangat kalut waktu itu, ribuan warga paksakan dapatkan pelayanan. Sebenarnya saat itu sudah ada imbauan dari keamanan diplomatik setempat tidak dilakukan pelayanan karena kondisi tidak kondusif," kata dia.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya pada tanggal 6 Juni telah mengirim tim untuk melihat evaluasi pelaksanaan kegiatan pemutihan bagi 'overstayer' di Arab Saudi.