REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi memberikan pesan kepada Kepala BKKBN terpilih, Fasli Jalal, Kamis (13/6).
"Diharapkan BKKBBN mampu meningkatkan kinerja organisasi dan menciptakan berbagai inovasi untuk menjawab berbagai tantangan masalah kependudukan," ujar Nafsiah dalam pidato sambutannya saat melantik Fasli Jalal sebagai Kepala BKKBN di Auditorium BKKBN.
Menurut Nafsiah, dewasa ini program KB nasional terkesan stagnan dan kurang populer semenjak otonomi daerah diberlakukan. Program-program pembangunan infrastruktur dan pengadaan proyek fisik pun terlihat lebih dominan dibandingkan dengan program pendidikan dan kesehatan KB kepada masyarakat.
Nafsiah mencontohkan sensus penduduk tahun 2010 yang mencapai 237,6 juta jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,49 persen per tahun, jauh melebihi target LPP ketika itu yakni 1,27 persen. Belum lagi, lanjut Nafsiah, piramida penduduk Indonesia mengindikasikan bahwa Indonesia akan menghadapi triple burden yaitu meningkatnya jumlah penduduk balita, remaja, dan lansia dimana 28 persennya atau 64 juta jiwa adalah remaja.
"Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya peledakan penduduk akibat angka kesuburan yang stagnan," tutur Nafsiah. Untuk menghindari hal tersebut, Nafsiah mengatakan, BKKBN perlu meningkatkan mutu dan akses masyarakat pada pelayanan KB, seperti memperkuat sistem pelayanan KB, memperkuat kerjasama dengan mitra pelayanan program KB, memastikan ketersediaan sarana prasarana dan alat-obat kontrasepsi di semua pelayanan kesehatan, serta meningkatkan kapasitas provider pelayanan KB.