REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mengajukan rencana untuk membangun 500 rumah baru di permukiman Yahudi Bruchin di Tepi Barat, tindakan yang dituding pejabat Palestina merusak upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian.
Rencana tersebut diajukan pekan ini ke Administrasi Sipil, satu badan Pemerintah Israel yang menguasai wilayah Tepi Barat Sungai Jordan, sebagai bagian dari proses persetujuan resminya, demikian isi dokumen resmi Administrasi Sipil yang diperoleh Xinhua pada Kamis (13/6).
Berdasarkan rencana itu, 500 rumah baru akan dibangun di Bruchin, yang didirikan pada 1999, di dekat Kota Kecil Palestina, Salfit, dan 50 rumah yang ada di permukiman tersebut akan disetujui kembali.
Saeb Erekat, Kepala Perunding Palestina, mengecam tindakan pada Kamis itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (13/6) malam.
Erekat mengatakan, "Pemerintah Israel sepenuhnya bertanggung-jawab karena menghancurkan misi Menteri Luar Negeri (AS) John Kerry dengan menerapkan fakta baru di lapangan."
Selain tindakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan permukiman, para pemukim juga meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat, kata Erekat kepada Xinhua.
Ia menyeru Pemerintah AS agar turun-tangan dan "menekan" Israel agar menghentikan pembangunan.