REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Len Industri (Persero) menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun pada 2013 atau meningkat dibandingkan tahun 2012 senilai Rp 2,3 triliun. "Bisnis perseroan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, setelah 2012 membukukan pendapatan Rp 2,3 triliun, tahun ini kami menargetkan Rp 2,6 triliun," kata Direktur PT Len Industri (Persero) Abraham Mose di Bandung, Jumat (14/6).
Optimisme perusahaan BUMN strategis yang memproduksi perangkat elektronik dan pembangkit listrik itu cukup beralasan, menurut Abraham akhir Mei 2013 lalu telah memperoleh kontrak (contract on hand) senilai Rp 2,25 triliun. "Saat ini kontrak telah mencapai Rp 2,25 triliun," katanya.
Pendapatan Perseroan tahun 2012-2013 , kata Abraham Mose ditopang oleh salah satu lini bisnis andalannya yaitu di bidang Railway Signalling yang sedang melaksanakan pembangunan paket persinyalan double track Lintas Utara Pulau Jawa sepanjang lebih dari 400 km dari Stasiun Cirebon sampai Stasiun Pasarturi Surabaya.
Len juga sedang melaksanakan penyelesaian paket persinyalan lainnya untuk lintas Jogja - Solo, Duri - Tangerang dan Parung - Maja. Pada bidang energi terbarukan, group perseroan itu juga telah mendapatkan dan menyelesaikan kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kementerian ESDM maupun PT PLN (Persero) dengan baik.
"Demikian pula di bidang perangkat elektronik untuk pertahanan terdapat peningkatan order untuk pekerjaan Alins Alongis, Combat Management System dan Alat Komunikasi," katanya.
Len Industri atau yang lebih dikenal sebagai Len, merupakan BUMN yang bergerak dalam bisnis elektronika industri dan prasarana. Kiprah Len dalam bisnis tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam dasawarsa terakhir ini dengan tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata dalam lima tahun terakhir sebesar 49 persen per tahun.
Pada tahun 2012 perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar R 2,3 triliun dan perolehan laba bersihnya sebesar Rp 67 miliar. Pencapaian pendapatan tersebut melebihi target yang ditetapkan dalam RKAP tahun 2012 sebesar Rp 1,8 triliun.