Sabtu 15 Jun 2013 22:46 WIB

Presiden: Indonesia Harus Tegas

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia harus bisa bersikap tegas dan keras pada siapa pun yang merusak kerukunan, persatuan dan tolerasi. Mengingat itu bukan karakter bangsa yang majemuk.

"Kita harus tegas menolak segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama atau identitas apa pun. Karena tindakan seperti itu bukan nilai karakter dan jati diri bangsa yang majemuk yang harus senantiasa menjunjung tinggi sesanti Bhineka Tunggal Ika," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Bali, Sabtu (15/6) malam.

SBY menyampaikan pesan itu saat membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35. Ia didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu dan Mendikbud Muhammad Nuh.

Menurut SBY, seluruh pemimpin pada tingkatan dan bidang apa pun memiliki tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai luhur. Yaitu kerukunan, persatuan, tolerasi dan persaudaraan

Kemajemukan Indonesia, lanjutnya, dengan berbagai perbedaannya dapat dilihat sebagai rahmat yang harus disyukuri. Namun di sisi lain seluruh elemen bangsa harus mampu mengelolanya dengan arif.

"Kita harus mampu mengelolanya dengan arif agar tidak berkembang menjadi konflik dan benturan yang hanya akan merugikan kita semua," katanya.

Ia menegaskan, sudah menjadi sumpah dan kewajiban bersama untuk menjaga kerukunan, persatuan dan toleransi di tengah keragaman.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement