REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengumumkan akan memberikan pelatihan bagi pasukan oposisi Suriah. Ini menyusul kabar kalau Presiden AS Barack Obama berencana akan mengirim persenjataan untuk oposisi Suriah. Agen CIA dan dan pasukan khusus AS akan segera diterjunkan untuk memberikan pelatihan itu.
CIA mengatakan, latihan yang akan diberikan berupa cara-cara penggunaan senjata anti-tank dan anti-serangan udara. Demikian juga dengan persenjataan yang akan dikirimkan kepada oposisi melalui Yordania dan Turki itu. CIA mengatakan merasa perlu untuk memberikan pelatihan penggunaan senjata tersebut.
Los Angeles Times, Sabtu (22/6) melaporkan, CIA tidak menjelaskan, pejabat mana yang mengeluarkan pernyataan tersebut. Mereka juga bungkam dan enggan berkomentar soal sumber berita tersebut. Ketika ditanya, CIA mengatakan kabar tersebut datangnya dari salah satu komandan oposisi Suriah.
Jika apa yang disebutkan CIA tersebut benar, pihak oposisi masih harus bersabar. Karena pengiriman persenjataan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Minimal, sampainya persenjataan ke Suriah membutuhkan waktu satu bulan. Ini karena jalur pengiriman yang mesti melewati beberapa negara Arab seperti Qatar dan Arab Saudi.
Namun, kabar tersebut mengatakan, dalam dua pekan ini pemberikan kursus latihan menggunakan senjata bagi pasukan Oposisi tersebut akan segera digelar.