Senin 24 Jun 2013 15:11 WIB

Ekuador Bakal Lindungi Snowden dari Kejaran AS?

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
This June 9, 2013 photo provided by The Guardian newspaper in London shows Edward Snowden, who worked as a contract employee at the US National Security Agency, in Hong Kong. (file photo)
Foto: AP/the Guardian
This June 9, 2013 photo provided by The Guardian newspaper in London shows Edward Snowden, who worked as a contract employee at the US National Security Agency, in Hong Kong. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,QUITO -- Pemerintah Ekuador akan mempertimbangkan memberi suaka politik kepada Edward Snowden. Perlindungan warga asing tersebut menyusul perburuan Amerika Serikat (AS) terhadap pembocor dokumen intelijen.

Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino mengatakan, keputusan untuk melindungi Snowden akan diprioritaskan. Pemerintahan di Ibu Kota Quito, punya komitmen melindungi siapa pun yang berekspresi.

''Kami (Ekuador) punya prinsip tidak egois. Kami bertindak dalam kepentingan warga dunia. Beberapa negara lain terlalu egois dengan prinsip-prinsipnya,'' kata Patino, seperti dilansir Aljazeera, Senin (24/6).

Pernyataan Patino memungkinkan permintaan perlindungan Snowden terpenuhi.Kebijakan Ekuador akan menjadikan negara ini sebagai negara paling aman bagi para pembobol dokumen rahasia negara-negara adidaya.

Tahun lalu, Ekuador juga memberikan perlindungan penuh terhadap Pendiri WikiLeaks Julian Assange. Assange hingga kini, masih berada di Kantor Kedutaan Besar Ekuador di London. Pria Australia itu diburu Inggris dan Swedia serta AS lantaran kasus serupa.

Langkah Snowden meminta perlindungan dari Ekuador juga atas saran Assange. Keduanya menjadi objek dari ''pemburu'' yang sama. Sementara perburuan terhadap Snowden masih dilakukan Pemerintah AS.

Snowden dituduh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mencuri properti intelijen berupa dokumen penyadapan internasional yang dilakukan oleh Badan Intelijen AS (CIA). Pria 30 tahun itu berada di Hongkong saat mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut.

Pengadilan Federal di Negara Bagian Virginia menetapkannya sebagai buron sejak Mei. Washington mendesak Hongkong dan Beijing mengekstradisi Snowden saat Sabtu (22/6). Hongkong tidak merespon.

Snowden memilih hengkang dari Hongkong dan terbang ke Rusia saat Ahad (23/6). Washington marah dan mengkritik Hongkong tidak punya komitmen kerjasama. Padahal kedua negara punya perjanjian ekstradisi yang disepakati 1998 silam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement