REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Performa buruk DC United di Major League Soccer ternyata tidak menular ke ajang lain.
Tim berjuluk The Black and Red memastikan satu tempat di semifinal US Open Cup usai menaklukkan New England Revolution dengan skor 3-1 di Stadion Maryland SoccerPlex, Rabu (26/6) malam waktu setempat.
Ada perubahan cukup drastis yang dilakukan pelatih Ben Olsen pada laga kali ini. Olsen melakukan eksperimen dengan memasang duet Dwayne De Rosario dan Chris Pontius sebagai ujung tombak serangan dengan formasi 4-4-2.
Olsen sejatinya merupakan penganut skema 4-2-3-1. Ini juga menjadi duet pertama De Rosario dan Pontius pada musim ini. Terobosan Olsen itu pun berbuah manis. Duet De Rosario dan Pontius terbukti ampuh dan sangat merepotkan barisan pertahanan lawan. DC United sudah unggul 1-0 pada babak pertama melalui gol Pontius pada menit ke-44. New England Revolution sempat menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-52 melalui gol tendangan bebas Juan Carlos Toja. Namun DC United bereaksi dengan cepat untuk membalikkan kedudukan lewat gol sundulan De Rosario pada menit ke-69.
Gol yang berawal dari tendangan sudut itu menjadi salah satu bukti kekompakan De Rosario dan Pontius. Sebelum mencetak gol, De Rosario lebih dulu menghampiri Pontius yang bertugas mengeksekusi tendangan sudut untuk memberikan bola kepadanya. "Dia (De Rosario) meminta saya untuk meberikan bola kepadanya sebelum gol tersebut. Saya memang yakin dia handal dalam urusan itu (duel udara)," ungkap Pontius dilansir laman resmi klub.
DC United kemudian memastikan kemenangan menjadi 3-1 melalui gol penutup Lionard Pajoy pada menit ke-83 yang sukses lewat penalti. Ben Olsen memberi pujian khusus kepada De Rosario dan Pontius. "Duet mereka luar biasa. Permainan DC United semakin bagus dalam hal serangan dan kreativitas permainan," kata Olsen.
Olsen mengatakan bahwa kemenangan dan keberhasilan melaju ke semifinal ini merupakan buah kerja keras semua pemain. Diungkapkannya, kemenangan ini juga semakin meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain menyusul performa negatif DC United di ajang MLS.