Jumat 28 Jun 2013 06:46 WIB

Pesantren Ramadhan Dievaluasi

Seorang siswa peserta pesantren Ramadhan menangis saat malam Muhasabah di Masjid Mukhlisun Bunga Tanjung, Lubuk Buaya, Padang, Sumbar, (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Seorang siswa peserta pesantren Ramadhan menangis saat malam Muhasabah di Masjid Mukhlisun Bunga Tanjung, Lubuk Buaya, Padang, Sumbar, (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat mengvaluasi pelaksanaan pesantren Ramadan, baik dari sisi kualitas bahan ajar maupun sinergitas keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan orang tua.

"Kita evaluasi sejauh mana manfaatnya dalam pembentukan karakter dan ketaqwaan siswa, agar program tersebut semakin baik dan berguna bagi para pelajar di masa yang akan datang," kata Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, di Padang, Jumat (28/6).

Menurut dia, evaluasi dilakukan bukan karena tidak berhasil, namun untuk peningkatan mutu dari pesantren Ramadhan tersebut. Apalagi Kota Padang merupakan percontohan dalam program ini, bagi daerah lain di Provinsi Sumbar. 

Evaluasi yang akan dilakukan seperti penambahan jam belajar untuk pesantren Ramadhan tahun mendatang, atau penambahan materi pelajaran keagamaan.  

Menurutnya, setiap program yang dilakukan oleh pemerintah, setelah penyelenggaraanya memang harus dievaluasi, meskipun program tersebut berhasil, baik dari segi pendidikannya, maupun manfaatnya, agar dimasa mendatang.

Dia mengatakan, hasil dari evaluasi pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun lalu, didapatkan guru-guru sekolah kurang terdistribusi dengan baik ke masjid dan mushalla tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan.

"Hal itu dikarenakan, banyak dari guru-guru tersebut bermukim di wilayah yang sama, dan di tempat yang lain, malahan tidak ada guru atau hanya ada satu dan dua orang guru yang bermukim di sekitar tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan,"kata dia.

Menurut dia, pelaksanaan Pesantren Ramadhan secara bersama-sama akan dijalankan oleh instruktur Pesantren Ramadhan yang berasal dari pengurus masjid, remaja masjid, tokoh masyarakat, pemuda, guru sekolah, dan mahasiswa.

Pesantren Ramadhan tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, karena Pesantren Ramadhan merupakan program kita bersama, jadi keterlibatan semua pihak menentukan kesuksesaan pelaksanaan Pesantren Ramadhan.

"Seluh lurah yang ada di Kota Padang untuk mendata guru-guru yang berada di wilayahnya, agar tidak terjadi penumpukkan guru di salah satu masjid dan mushalla,"ujar dia.

Dia menambahkan, pola pelaksanaan Pesantren Ramadhan Kota Padang adalah memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah ke masjid dan musholla bagi siswa yang beragama Islam, ke Gereja bagi siswa yang beragama Kristen, dan siswa yang beragama Budha dan Hindu ke tempat ibadahnya masing-masing.

"Oleh sebab itu, guru-guru sekolah tidak ada yang libur selama pelaksanaan Pesantren Ramadhan, dan mereka itu juga ikut terlibat secara aktif selama pelaksanaan Pesantren Ramadhan," kata dia.

Pemkot Padang juga menyediakan anggaran Rp2 milar untuk kegiatan pesantren Ramadhan 1432 Hijriah. Pesantren tersebut akan dimulai 13 Juli sampai 5 Agustus 2013. Kegiatan akan diikuti sebanyak 160.000 pelajar mulai tingkat SD, SMP, maupun SMA atau SMK di Kota Padang. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement