REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Pagi yang cerah di awal Juli seakan memberi angin segar bagi warga Jakarta Timur. Beberapa warga terlihat antusias saat menunggu giliran membeli tiket commuterline.
Anisa (27 tahun) warga Jatinegara Kaum tampak terkejut dengan harga tiket KRL untuk tujuan Bekasi yang terbilang murah. "Biasanya saya membayar Rp 8.500 untuk perjalanan menuju Bekasi.
Namun, ketika membayar hanya dikenakan Rp 2.000 saja. Awalnya tidak percaya," ungkapnya pada Republika, Senin (01/7).
Dia menambahkan, belum mengetahui tarif progresif KRL ini. Annisa menambahkan, sudah bagus pelayanan dengan memberikan tarif murah seperti ini.
Namun, lanjut Annisa, sudah sewajarnya dipersiapkan pula layanan pendukungnya. "Harusnya PT KAI mempersiapkan gerbong tambahan atau kereta tambahan. Lihat saja, penumpang membludak seperti ini," keluhnya.
Hal senada diutarakan Boni (30 tahun). Pria yang berprofesi sebagai penjual buah di Pasar Baru Bekasi ini mengakui terbantu dengan adanya tarif murah ini.
"Saya biasanya naik KRL ekonomi. Begitu mengetahui harga commuter line murah saya jadi penasaran ingin mencoba. Ternyata memang murah dari Tanah Abang menuju Bekasi hanya dikenakan Rp 3.000," ujarnya saat ditemui di Stasiun Bekasi.
Boni menjelaskan, harus ada antisipasi dari PT KAI guna menjaga banyaknya penumpang. "Kan gak lucu murah tapi di dalam Kereta AC penumpang merasakan gerah. Beruntung saat ini penumpang tidak banyak, sehingga udara dingin dari dalam KRL masih bisa menyejukkan penumpang," ungkapnya.
Lain halnya dengan Anisa dan Boni. Ine (34 tahun) termasuk salah satu penumpang Commuterline yang menggunakan kartu multi trip. Warga Kayuringin ini mengakui, ingin mencoba menggunakan kartu multi trip KRL.
"Males ngantrinya saya mas. Mending beli kartu multi trip aja. Tinggal isi ulang aja dan bisa dipergunakan lama," ujar wanita berjilbab ini.
Dia menambahkan, kartu perdana multi trip ini bisa didapatkan di loket seluruh stasiun se-Jabodetabek. "Murah kok mas. Rp 20 ribu saja belinya. Bisa didapatkan di setiap stasiun. Saya langsung isi saldo sebesar Rp 50 ribu. Jadi bisa dipergunakan lama," ungkapnya sambil memperlihatkan kartu multi trip yang berwarna hitam ini.
Ine menyebutkan, tarif dari Bekasi menuju Tanah Abang terbilang murah. Dengan jarak tempuh sejauh itu hanya dikenakan Rp 3.000 saja. Namun, adanya sistem penalti ini seharusnya dijelaskan kepada masyarakat.
"Awalnya saya dari Bekasi mau kerja ke Tanah Abang, dikarenakan tidak enak badan, aku pulang lagi ke Bekasi. Eh pas nyampe Stasiun Bekasi kena penalti Rp 7.000. Gak tau deh itu penalti karena apa,"ujarnya.