Senin 01 Jul 2013 14:46 WIB

Bensin, Angkot dan Daging Ayam Sumbang Inflasi Juni 2013

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Ketua BPS Suryamin
Foto: antara
Ketua BPS Suryamin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2013 sebesar 1,03 persen.  Kepala BPS Suryamin mengatakan terdapat sejumlah komponen yang menyebabkan terjadinya inflasi.  Pertama adalah bensin yang menyumbang 0,34 persen dengan perubahan harga terhadap Mei 2013 12,48 persen.  "Ini karena kenaikan harga BBM," ujar Suryamin dalam temu pers di kantornya, Senin (1/7). 

Selain BBM subsidi, Suryamin mengatakan kenaikan harga juga terjadi pada BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus. Rentang kenaikannya berada di kisaran 11,11 persen sampai 13,33 persen di 66 kota yang dipantau IHK-nya oleh BPS.

Kedua adalah tarif angkutan dalam kota dengan sumbangan 0,18 persen dengan perubahan harga 7,83 persen. Suryamin menyebut kenaikan tarif merupakan dampak dari kenaikan harga BBM. Dari 66 kota yang dipantau, terjadi kenaikan di 63 kota.  "Kenaikan tertinggi di Kupang dengan 23 persen, sedangkan Tanjung Pinang belum mengalami kenaikan," kata Suryamin.

Ketiga adalah daging ayam ras dengan sumbangan inflasi 0,1 persen dengan perubahan harga 6,39 persen. Kenaikan ini, ujar Suryamin, tak lepas dari masih tingginya harga daging sapi.  Akibatnya, masyarakat beralih ke daging ayam sehingga permintaan naik.  "Kenaikan terjadi di 59 kota IHK, yang tertinggi di Tarakan dengan kenaikan 23 persen," ujarnya.

Secara berturut-berturut kemudian andil inflasi disumbangkan oleh cabai merah, telur ayam ras dan beras. Meskipun demikian, andilnya relatif kecil yaitu antara 0,04 persen sampai 0,08 persen.  Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan pada Juni 2013 mengalami inflasi 1,17 persen. Sedangkan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi 0,67 persen, perumahan, listrik, gas dan bahan bakar inflasi 0,21 persen, sandang deflasi 0,29 persen, kesehatan inflasi 0,23 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan inflasi 3,80 persen.

Pada Juni 2013, seluruh kelompok komponen memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional antara lain komponen inti 0,19 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,57 persen, dan komponen bergejolak 0,27 persen. Secara laju inflasi tahun kalender 2013, komponen umum 3,35 persen.  Sedangkan komponen inti 1,32 persen, harga diatur pemerintah 5,60 persen dan bergejolak 7,79 persen.  Kemudian laju inflasi year on year untuk komponen umum 5,90 persen.  Pada komponen inti inflasinya 3,98 persen, harga diatur pemerintah 6,70 persen dan bergejolak 11,46 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement