Senin 01 Jul 2013 19:50 WIB

Antrean Mengular, E-Tiket Tarif Progresif Diganti Karcis Kertas

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Djibril Muhammad
  Seorang calon penumpang kereta api listrik (KRL) menggunakan tiket elektronik (e-ticketing) di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (23/4).    (Republika/Prayogi)
Seorang calon penumpang kereta api listrik (KRL) menggunakan tiket elektronik (e-ticketing) di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (23/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Senin (1/7) resmi memberlakukan tarif progresif untuk semua kereta Commuter Line Jabodetabek. Penumpang terlihat antrean mengular di 10 loket tiket elektronik (e-tiket) pintu selatan stasiun Bogor.

Mereka pun mulai membayar sesuai tarif progresif yang berlaku. Petugas loket juga sudah memberikan tanda pembelian tiket kepada penumpang. Untuk mengurangi antrean, kartu e-tiket sempat diganti karcis kertas. Saat antrean berkurang, karcis kembali diganti kartu e-tiket.

Beberapa petugas terlihat berjaga di depan enam pintu masuk elektronik. Mereka membatu penumpang melakukan tap-in di e-gate masuk.

Penumpang yang akan keluar pun terlihat menyemut di sembilan e-gate keluar. Ada petugas yang terlihat membawa //mobile tapping// untuk mengurangi antrian tap out di e-gate.

Subsidi publik service obligation (PSO) yang dikucurkan sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu membuat tarif lebih murah dari yang tertera di papan pengumuman. Namun, masih ada penumpang yang belum mengetahui hal itu.

"Sejauh ini penumpang masih dapat dilayani dan dapat terangkut," kata Darmin, Wakil Kepala Stasiun Bogor.

Penumpang sempat terlihat membanjiri peron beberapa jalur kereta. Jumlah penumpang mulai berkurang seiring kereta yang lancar datang dan pergi.

Belum ada tambahan jadwal perjalanan kereta dari dan menuju stasiun Bogor. "Jumlah perjalanan yang dijadwalkan juga masih normal, 101 perjalanan per hari," kata Darmin.

Kereta ekonomi masih nampak beroperasi. Adam, penumpang tujuan stasiun Jakarta Kota mengaku masih bertahan menggunakan kereta bertarif Rp 2 ribu itu dibanding menggunakan Commuter Line. "Beda tarifnya masih jauh beda," kata Adam.

Karin dan Meli, penumpang Commuter Line Manggarai-Bogor, mengaku sempat mengantre selama lima menit untuk memperoleh e-tiket dengan tarif Rp 4 ribu. "Beruntung gerbong Commuter Line tidak sepenuh biasanya," kata Karin.

Fasilitas stasiun Bogor tampak lebih rapi dibanding sebelumnya. Pagar besi bercat hijau sudah membatas stasiun dengan jalan raya. Loket-loket pun terlihat sudah selesai dikerjakna.

Akan lebih baik jika pengeras suara yang mengumumkan keberangkatan dan kedatangan kereta masih juga dipasang hingga pintu selatan. Pengumuman kereta mana yang akan berangkat hanya sayup-sayup terdengar dari pengeras suara dari pintu timur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement