REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah penumpang kereta rel listrik masih terlihat kebingungan pada hari pertama penerapan layanan tiket elektronik Commuter Line.
"Memang baru pertama jadi kalau kebingungan masih wajar saja," kata petugas penjaga gerbang tiket elektronik Stasiun Bekasi, Witono, di Bekasi, Senin. Menurutnya penumpang masih banyak yang mempertanyakan tentang sistem kerja gerbang tiket elektronik.
"Calon penumpang masih banyak mempertanyakan bedanya kartu 'sigle trip' atau 'multi trip'," katanya.
Menurut dia pembelian kartu "single trip" prosesnya cukup memakan waktu karena setiap penumpang harus dicatat stasiun tujuannya guna menyesuaikan tarif yang harus mereka bayar.
Sedangkan penumpang Commuter Line yang telah memiliki kartu "multi trip" bisa langsung masuk melalui gerbang elektronik tanpa harus mengantre lagi di loket.
Dikatakan Witono calon penumpang juga masih banyak yang salah mengoperasikan sensor kartu pada gerbang tiket elektronik.
"Sebab kartu multi trip dan single trip memiliki letak sensor yang berbeda untuk mendeteksi besaran ongkos yang akan dipotong dari pulsa kartu," katanya.
Menurutnya kondisi itu telah mengakibatkan antrean panjang di sekitar loket dan gerbang tiket elektronik yang berlokasi di wilayah utara dan selatan stasiun. "Antrenya bisa sampai 50 meter lebih di masing-masng gerbang," katanya.