REPUBLIKA.CO.ID, Bagi masyarakat Kolombia, tanggal 2 Juli mengingatkan pada peristiwa tragis yang menimpa Timnas Kolombia tahun 1994 silam. Hari ini, 19 tahun silam, bek Kolombia, Andres Escobar, dibunuh oleh sekelompok orang tak dikenal. Escobar tewas setelah diberondong 12 tembakan, saat keluar dari sebuah bar di Kota Medelin, Kolombia.
Pembunuhan Escobar ini diduga terkait dengan gol bunuh diri yang dilakukannya di putaran grup Piala Dunia 1994. Gol bunuh diri itu terjadi pada menit ke-34, saat Kolombia menghadapi tuan rumah, Amerika Serikat. Saat itu, Escobar coba menghalau umpan tarik yang dilakukan oleh gelandang Amerika Serikat, John Harkes.
Bola hasil halauan Escobar pun justru masuk ke gawang sendiri. Laga itu pun berakhir 1-2 untuk keunggulan tuan rumah, dan Kolombia tersingkir dari Piala Dunia 1994. Escobar dianggap sebagai salah satu biang keladi kegagalan Kolombia di Piala Dunia 1994.
Tidak berapa lama usai penembakan tersebut, beberapa media lokal memunculkan berbagai teori penyebab penembakan Escobar tersebut. Salah teori menyebut, penembakan Escobar itu dilakukan oleh sindikat narkoba dan jaringan judi asal Kolombia.
Tidak hanya itu, Escobar juga disebut-sebut ditembak oleh kartel narkoba yang marah akibat Kolombia dari Amerika Serikat tersebut. Maklum, pada saat itu, Amerika Serikat tengah melakukan perang terhadap kokain asal Kolombia.
Pada 1995, proses penyelidikan penembakan Escobar itu menemui titik terang. Pihak berwenang telah menangkap Humberto Munoz Castro. Orang ini dianggap sebagai eksekutor Escobar. Munoz pun didakwa dengan tuntutan 25 tahun penjara. Namun, pada 2005, Munoz bebas setelah melakoni masa tahanan selama 11 tahun.