Selasa 02 Jul 2013 10:32 WIB

Polda Metro Serahkan Penanganan Kasus Dinamit Hilang ke Polda Jabar

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Mansyur Faqih
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto
Foto: Republika/Adhi W
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian Daerah Metro Jaya menyerahkan penanganan kasus hilangnya 250 batang dinamit beserta detonatornya kepada Polda Jawa Barat (Jabar). "Dinamit yang menangani Polda Jabar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (2/7).

Rikwanto mengatakan, Polda Metro Jaya hanya sekadar membantu Polda Jabar dalam menemuka dinamit yang hilang tersebut. Karena dinamit tersebut pernah melewati daerah hukum Polda Metro Jaya seperti Marunda, Jakarta Utara dan Tol Serpong, Tangerang Selatan.

Namun, bantuan ini tidak berarti Polda Metro Jaya meninggalkan tanggung jawab untuk mengungkap kasus ini. Rikwanto mengatakan, bantuan tetap dioptimalkan untuk menyisir daerah yang diduga menjadi lokasi hilangnya dinamit tersebut. "Namun, tetap di daerah hukum kita," katanya.

Menurutnya, kepolisian sudah disebar di beberapa titik jalur yang dilalui truk bermuatan dinamit. Termasuk Densus 88 yang juga ikut membantu penanganan kasus ini. Saat ini fokus kepolisian adalah menyisir jalur yang dilalui truk bermuatan dinamit dan melakukan razia kendaraan muatan (truk). Kepolisian juga melakukan penjagaan di daerah perbatasan, seperti Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengantisipasi larinya pelaku melewati jalur laut. "Pelabuhan juga kita jaga," katanya.

Sampai saat ini, dinamit yang hilang tersebut belum bisa ditemukan. Indonesian Police Watch (IPW) menegaskan, ini merupakan pekerjaan rumah besar bagi kepolisian karena hilangnya barang berbahaya. Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, dinamit menjadi barang berbahaya jika digunakan orang yang tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement