REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Negara Teluk Kuwait pada Rabu mendesak warganya di Mesir untuk meninggalkan secepat mungkin dan memperingatkan terhadap perjalanan ke negara itu setelah Presiden Mohamed Moursi menolak ultimatum tentara, di tengah protes massa dan bentrokan mematikan.
"Semua warga Kuwait yang berada di Mesir harus meninggalkan sedini mungkin karena perkembangan dan kejadian-kejadian di berbagai bagian negara itu," kata Kantor Berita resmi KUNA mengutip Duta Besar Rasheed al-Hamad.
Dia juga meminta Kuwait untuk menunda perjalanan ke Mesir karena "situasi yang tidak stabil".
Kuwait menjadi negara Arab pertama yang mengeluarkan peringatan perjalanan ke Mesir, di mana para pendukung dan penentang Moursi yang diperangi bentrok pada malam hari di ibu kota Kairo, menewaskan lebih dari 20 orang.
Ribuan mahasiswa Kuwait belajar di universitas-universitas Mesir sementara puluhan ribu wisatawan Kuwait biasanya mengunjungi Mesir setiap tahun.