Rabu 10 Jul 2013 14:13 WIB

Menhub: Tarif KRL Tidak Naik Hingga 2014

 Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan memastikan pemerintah tidak akan menaikkan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) hingga tahun 2014, meskipun harga BBM bersubsidi telah dinaikan.

"KAI sudah mendapatkan dana PSO Rp 704,7 miliar pada APBN-P 2013. Dana itu digunakan selain untuk pengembangan infrastruktur dan layanan, juga agar tarif KRL tidak dinaikkan," kata Mangindaan, usai Rapat Koordinasi Persiapan Menghadapi Hari Besar Keagamaan, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7).

Menurut Mangindaan, pencairan dana PSO untuk KAI sudah mendapat persetujuan dari Komisi V DPR-RI. "Jadi tidak akan ada kenaikan tarif KRL. Sedangkan kereta jarak jauh subsidi hingga Rp 4.000 per orang per kilometer," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengatakan dengan subsidi tersebut semua KRL akan dipasangi pendingin ruangan, sedangkan kereta ekonomi jarak sedang dan jauh yang sudah dipasangi pendingin ruangan sederhana, akan diperbaiki secara bertahap. "Pencairan dana PSO untuk KRL ekonomi merupakan lompatan besar dalam meningkatkan layanan transportasi publik," kata Jonan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan mengatakan tujuan pemberian subsidi adalah membantu penumpang kereta yang mempunyai daya beli terbatas. Realisasinya, pada 1 Juli 2013, KAI menurunkan tarif KRL Commuter Line di Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sekitar 50 persen dari tarif sebelumnya. Pemangkasan tarif itu efektif bersamaan dengan penerapan tarif progresif dan berlaku dengan sistem tiket elektronik yang dihitung dihitung berdasarkan jumlah stasiun yang dilalui.

Untuk lima stasiun awal, KAI mengenakan tarif Rp 3.000 per orang, selanjutnya ditambah sebesar Rp 1.000 setiap stasiun yang dilalui. Adapun tarif rute yang melewati lebih dari delapan stasiun, misalnya rute Jakarta Kota-Bogor, turun dari Rp 9.000 menjadi Rp 5.000 per penumpang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement