REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stasiun Ciroyom Kota Bandung cocok untuk dijadikan Terminal Bongkar Sapi kiriman dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) karena berdekatan dengan Rumah Potong Hewan (RPH) terbesar di Kota Bandung.
"Dahulu stasiun bongkar ternak sapi itu di Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Gudang yang sekarang Stasiun Ciroyom," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno di Bandung, Kamis (11/7).
Bambang mengatakan khusus Stasiun Ciroyom bisa difungsikan lagi karena dekat dengan RPH. Menurutnya, Stasiun Ciroyom saat ini hanya difungsikan untuk pemberangkatan dan turun penumpang KRD dan Patas dalam Kota Bandung. Sedangkan KA Ciroyom - Cianjur sudah lama tidak beroperasi di sana. Lokasi Stasiun Ciroyom untuk menjadi terminal bongkar ternak sapi itu cocok karena lokasinya hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari RPH milik Pemkot Bandung itu.
Terkait wacana kereta api akan dilibatkan sebagai angkutan ternak, Bambang menyatakan kesiapannya berperan dalam transportasi tersebut, karena PTKA telah memilik pengalaman di masa lalu. "Pada intinya kami siap berperan dalam angkutan ternak dan kita siap. Namun demikian tentunya memerlukan pengkajian terlebih dahulu," kata Bambang.
Ia menyebutkan, Bandung sebagai kota tujuan pengiriman terak harus memiliki stasiun sebagai tempat lokasi bongkar muat hewan ternak, namun perlu disinergikan dengan para pelaku perdagangan dan stakeholder di lapangan. "Tahun 1980-an KA pernah ada angkutan ternak sapi, sekarang juga bisa digulirkan kembali untuk mengurangi volume kendaraan di jalur selatan maupun pantura," katanya.
Bambang mengakui secara bisnis, angkutan hewan ternak memiliki prospek positif. "Meski punya prospek, harus memiliki persiapan matang agar sistem pengangkutan ternak menggunakan KA dapat optimal," tambahnya.