Gema Ayat Suci di Tengah Hari

Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 12 Jul 2013 05:52 WIB

Guru mengaji (ilustrasi) Guru mengaji (ilustrasi)

Oleh Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, Lantunan ayat suci Alquran menggema dari dalam Masjid Cut Meutia. Suaranya memang tidak beraturan. Ini lantaran puluhan jamaah tengah asyik membaca surat berbeda-beda.

Suasana seperti itu jamak terlihat pada Ramadhan ini. Jamaah tua dan muda tanpa dipandu membuka lembaran demi lembaran mushaf suci itu. 

Dengan suara lirih yang sayup-sayup terdengar hingga ke area luar, nada suara bacaan ayat Alquran terdengar. “Sekarang suasana cukup ramai,” kata salah satu petugas masjid, Alex, Rabu (10/7).

Aktivitas itu cukup mudah didapati usai shalat Zhuhur. Tidak seperti hari biasanya, tidak sedikit jamaah yang menghabiskan waktunya di masjid. 

Kalau mayoritas jamaah biasanya langsung pulang, sekarang mereka memilih untuk mengambil Alquran yang ditempatkan di rak yang terletak di berbagai sudut. Bahkan, beberapa orang membaca Alquran lewat telepon genggam. Dengan menggenggam alat komunikasinya, mata dan mulut mereka terfokus kepada layar mini itu. 

Kalau jeli, mungkin akan muncul anggapan orang itu sedang memainkan alat komunikasinya. Padahal, sedari tadi orang itu tengah sibuk membaca ayat suci dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Meski begitu, masih dijumpai pula jamaah yang keasyikan tidur. Mereka tidak tidur telentang, tetapi dengan bersandar di dinding. 

Namun, jika dihitung jumlahnya, kata Alex, jamaah yang ingin menghabiskan waktunya membaca Alquran jauh lebih banyak. Aktivitas Masjid Cut Meutia memang lebih hidup selama Ramadhan.

Setiap jamaah diberikan kesempatan untuk bisa beribadah secara leluasa pada siang hari. Untuk meningkatkan pemahaman agama, setiap harinya didatangkan ustaz untuk memberikan tausiyah selepas Zhuhur.

Ustaz Muhammad Dadang Abdullah mengatakan, salah satu tema yang diangkat adalah keutamaan orang Muslim menjalankan perintah puasa. Menurutnya, doa orang berpuasa bakal diterima Allah SWT lantaran tidak ada halangan yang menyertainya.

Pasalnya, ibadah puasa urusannya langsung antara seorang Muslim dan Sang Pencipta. Karena itu, jika datangnya Ramadhan dimanfaatkan dengan peningkatan ibadah lainnya, tentu orang tersebut tidak dalam kerugian.

Dadang melanjutkan, puasa sangat dianjurkan untuk ditunaikan lantaran memiliki banyak manfaat positif. Selain merupakan ajaran yang dicontohkan Rasulullah, juga bisa memberikan efek sehat bagi tubuh.

Ini lantaran organ pencernaan di dalam perut diberikan kesempatan istirahat sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh. “Rasulullah perutnya selalu dalam keadaan sehat. Setiap buka hanya makan tiga kurma dan minum air putih. Ini perilaku yang harus dicontoh,” katanya.

Kegiatan hampir sama juga terjadi di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia (BI). Masjid yang terletak di kompleks perkantoran BI itu cukup ramai jika siang. Kebanyakan memang pegawai ingin melepas lelah karena masa adaptasi memasuki hari pertama Ramadhan.

Salah satu pengurus Masjid Baitul Ihsan Muhar Pandidjaja mengatakan, banyak kegiatan untuk menghidupkan tempat ibadah yang terbilang cukup megah ini. 

Tidak melulu hanya menggelar kajian keagamaan, tetapi juga dihelat berbagai pelatihan untuk mencerdaskan dan memberdayakan umat. “Kajian tidak hanya Alquran, hadis juga diajarkan dengan mengundang sejumlah ulama,” katanya.

Terpopuler