Sabtu 13 Jul 2013 13:31 WIB

AS Peringatkan Rusia Soal Snowden

Penumpang tengah bersantap di sebuah cafe di Bandara Transit Sheremetyevo Moskow, dengan layar televisi yang menayangkan berita tentang Edward Snowden.
Foto: AP PHOTO
Penumpang tengah bersantap di sebuah cafe di Bandara Transit Sheremetyevo Moskow, dengan layar televisi yang menayangkan berita tentang Edward Snowden.

REPUBLIKA.CO.ID, Para pejabat tinggi AS memperingatkan Moskow soal penawaran status "platform propaganda' untuk Edward Snowdern. Penawaran itu dinilai melemahkan pernyataan bahwa Rusia tidak ingin urusan itu akan merusak hubungan dengan Washington.

"Menyediakan platform propaganda untuk Snowden bertentangan dengan pernyataan sikap netral pemerintah Rusia sebelumnya," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney. "Ini juga tidak sesuai dengan jaminan Rusia bahwa mereka tidak ingin Snowden merusak kepentingan Amerika Serikat. "

Carney juga memperbarui seruan AS kepada Rusia untuk mengusir Snowden sehingga dia bisa dikembalikan ke Amerika untuk diadili karena membocorkan rahasia keamanan nasional AS.

Snowden sebelumnya mengatakan kepada para aktivis bahwa ia ingin mencari suaka di Rusia sampai ia dapat melakukan perjalanan ke Amerika Latin, dalam pertemuan pertamanya dengan dunia luar sejak dia terdampar di bandara Moskow tiga pekan lalu.

Dia membuat pengumuman setelah pertemuan dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia di Sheremetyevo di Moskow, yang secara khusus mengesalkan Gedung Putih.

"Kami akan mendesak pemerintah Rusia untuk memberi organisasi hak asasi manusia kemampuan untuk melakukan pekerjaan mereka di seluruh Rusia, bukan hanya di ruang transit Moskow," kata Carney.

Sementara itu juru bicara Departemen Luar Jen Psaki menyatakan kekecewaannya bahwa pihak berwenang Rusia memfasilitasi pertemuan Snowden dengan para pegiat HAM.

Dia juga membantah bahwa Washington telah menggunakan pertemuan itu untuk menyampaikan pesan kepada Snowden, yang menyebabkan kehebohan dengan pembocorannya atas rincian telepon dan Internet Badan Keamanan Nasional memata-matai operasi untuk dua surat kabar.

"Dalam hal ini tidak ada pejabat ini atau pejabat apapun dari pemerintah AS yang meminta siapa saja untuk menyampaikan pesan kepada Snowden," kata Psaki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement