Selasa 16 Jul 2013 15:39 WIB

Kaltim Siapkan 73 Kapal Angkutan Lebaran

Ribuan pemudik antre memasuki KM Gunung Dempo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8). Kapal berkapasitas 2.500 orang ini melayani rute pelayaran dari Tanjung Priok menuju sejumlah kawasan Indonesia Timur seperti Surabaya, Makassar, Ambon dan Papua
Foto: Antara
Ribuan pemudik antre memasuki KM Gunung Dempo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8). Kapal berkapasitas 2.500 orang ini melayani rute pelayaran dari Tanjung Priok menuju sejumlah kawasan Indonesia Timur seperti Surabaya, Makassar, Ambon dan Papua

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim bekerja sama dengan pihak terkait menyiapkan 73 armada kapal untuk melayani pemudik lebaran dengan kapasitas mencapai 37.792 penumpang. "Untuk kapal milik Pelni terdapat enam unit, kapal milik swasta 22 unit dan kapal jenis long boat 45 unit," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain di Samarinda, Selasa (16/7).

Zairin yang didampingi Kepala Bidang Perhubungan Laut, M Rijali melanjutkan, untuk enam armada kapal milik Pelni itu berkapasitas 13.906 penumpang dengan rute Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pare-pare. Kemudian 22 armada kapal milik perusahaan pelayaran swasta itu total mampu menampung sebanyak 16.996 penumpang. Sedangkan rute yang ditempuh kapal-kapal tersebut sama dengan rute yang ditempuh kapal milik Pelni.

Untuk long boat yang jumlahnya mencapai 45 unit, jenis kapal ini hanya berkapasitas 1.890 penumpang atau rata-rata kapasitasnya 42 penumpang per trip. Rute angkutan laut jenis long boat ini antara lain Tarakan - Tawau (Malaysia), Nunukan - Tawau, Pulau Bunyu - Tarakan, Nunukan - Tarakan, Sungai Nyamuk - Tarakan, dan Nunukan - Pare-pare (Sulawesi Selatan).

Berdasarkan perhitungannya, tren naik kapal tiap tahun makin menurun karena selisih harga antara perjalanan laut dan perjalanan udara tidak terlalu banyak. Menurutnya, calon penumpang hanya tinggal menambah beberapa ratus ribu saja sudah bisa naik pesawat, sehingga dalam waktu satu hingga dua jam perjalanan dari Balikpapan ke Suarabaya atau Jakarta sudah sampai.

Sedangkan kalau naik kapal, maka waktu tempuhnya bisa di atas 16 jam, bahkan harus bermalan di kapal, belum biaya konsumsi dan lain-lain. Sejumlah alasan itulah sehingga banyak warga yang memiliki naik pesawat ketimbang harus naik kapal.

"Kalau angkutan laut yang memiliki alternatif jalur udara trennya menurun, tetapi kalau angkutan darat trennya naik terus karena selain jumlah penduduknya yang bertambah, juga karena jalur darat lebih cepat ketimbang jalur air," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement