Selasa 16 Jul 2013 19:10 WIB

Pengunjuk Rasa Ditembaki Polisi, Dua Orang Tewas

Penembakan (ilustrasi).
Foto: pardaphash.com
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi menembak mati dua pengunjukrasa pada Selasa, sementara peentang bersenjatakan golok mengamuk atas pemenjaraan pemimpin utama Islam Bangladesh karena terlibat kejahatan perang.

Ribuan pendukung partai Islam terbesar negara itu, Jamaat-e- Islami, turun ke jalan di distrik baratdaya, Satkhira, menyerang polisi dengan batu dan golok dan melemparkan bom rakitan, kata polisi.

Pendukung Jamaat menantang seorang polisi, yang berusaha membersihkan jalan, yang ditutup dengan menempatkan pohon kayu di kota Kaliganj, distrik itu.

"Mereka menghadang dia (polisi) dengan satu golok. Kami melepaskan tembakan ke mereka untuk menyelamatkan polisi itu. Dua aktivis Jamaat terkena tembak dan tewas," kata wakil komandan polisi distrik itu Tajul Islam, dan menambahkan delapan personil polisi lainnya cedera.

Kekerasan juga terjadi di sejumlah tempat menyangkut hukuman terhadap Gulam Azam, 90 tahun oleh pengadilan kejahatan perang karena mendalangi aksi kekerasan selama perang kemerdekaan tahun 1971.

Pegiat Jamaat membakar bus dan mobil di kota terbesar kedua Chittagong dalam bentrokan dengan polisi yang membalas dengan menembakkan peluru karet, kata perwira polisi Nazrul Islam kepada AFP.

Jamaat dan kelompok sekuler saling serang setelah pengadilan menghukum Azam 90 tahun penjara atas lima dakwaan yaitu merencanakan, melakukan persekongkolan, menghasut, ikut serta dan pembunuhan.

\

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement