Ahad 30 Jul 2023 16:47 WIB

Polisi Bangladesh Bentrok dengan Pengunjuk Rasa

Mereka menuntut agar Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari pemilihan berikutnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Polisi Bangladesh menembakkan peluru karet dan gas air mata ke pendukung partai oposisi yang melempar batu memblokir jalan-jalan utama di Ibu Kota Dhaka.
Foto: AP
Polisi Bangladesh menembakkan peluru karet dan gas air mata ke pendukung partai oposisi yang melempar batu memblokir jalan-jalan utama di Ibu Kota Dhaka.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Polisi Bangladesh menembakkan peluru karet dan gas air mata ke pendukung partai oposisi yang melempar batu memblokir jalan-jalan utama di Ibu Kota Dhaka. Mereka menuntut perdana menteri mengundurkan diri.

Pendukung Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pada Sabtu (29/7/2023) membakar bus dan meledakkan bom molotov. Mereka menuntut agar Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari pemilihan berikutnya, yang diperkirakan awal tahun depan, digelar di bawah pemerintahan sementara yang netral.

Baca Juga

Pemimpin BNP, Khaleda Zia dipenjara pada 2018 atas tuduhan korupsi. Sejak itu, BNP telah mengadakan unjuk rasa, termasuk protes besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir. Unjuk rasa ini menarik puluhan ribu pendukung di tengah kemarahan tentang biaya hidup.

Pada Sabtu, BNP mengatakan puluhan pendukungnya terluka. Sementara polisi mengatakan sedikitnya 20 petugas terluka dalam bentrokan itu. Sedikitnya 90 orang ditangkap, sementara dua pemimpin senior BNP ditahan polisi dan kemudian dibebaskan. Pemimpin senior BNP, Abdul Moyeen Khan mengecam tindakan polisi itu sebagai ketidakadilan.