REPUBLIKA.CO.ID, Untuk menjadi sehat tidaklah melulu harus ke dokter. Rasulullah SAW mengajarkan hijamah atau berbekam untuk lepas dari segala penyakit.
Terapis bekam dari Rumah Sehat Dani Sabri, Muhammad Nurcholis menjelaskan, fungsi bekam adalah memperlancar perederan darah. Pasalnya, kebanyakan penyakit berasal dari tersumbatnya peredaran darah.
Menurutnya, penyumbat bukan datang dari saluran perederan darah melainkan dari atas saluran peredaran darah. Darah ini dia sebut darah kotor. Jika dibiarkan, darah kotor ini akan menggumpal dan menyebabkan saluran peredaran darah terjepit dan menjadi tidak lancar.
Dengan dibekam, maka darah kotor ini akan keluar lalu peredaran darah pun menjadi lancar. Dia menjelaskan, dibekam bukan satu-satunya untuk mengeluarkan darah kotor. Cara lain yakni dipijat, dipanaskan, digetar dan sebagainya.
Akan tetapi, beragam cara tersebut kurang maksimal membuang darah kotor ketimbang bekam. Menurutnya, terapi seperti itu hanya membuang darah kotor alami melalui buang air besar dan kecil.
Nurcholis juga bercerita, pernah ada pasien yang menderita kanker darah. Penyakit pasien tersebut sudah cukup parah bahkan sampai muntah darah. Si pasien pun mencoba terapi bekam. Lambat laun, pasien pun merasa sehat.
Dia juga menambahkan, sampai detik ini belum ada ulama yang protes tentang bukanya klinik di bulan Ramadhan ini. Nurcholis pun berpendapat bahwa bekam tidak membatalkan puasa seorang muslim.
Sejarah Klinik Dani Sabri
Klinik ini tidak hanya menyediakan terapi bekam, tetapi juga terapi ruqyah dan menjual bermacam-macam obat herbal yang tidak mengandung zat kimia. Klinik ini memliki 2 terapis pria termasuk dengan pengelolanya dan 1 terapis wanita.
Nurcholis bercerita, awalnya klinik ini bernama Rumah Sehat Mumtaz. Pertamakali, Mumtaz dimiliki oleh seorang pekerja dari Pertamina bernama Agusman yang mempunyai penyakit jantung.
Awalnya, Agusman menjadi pasien dari teman Nurcholis, Yusuf. Setelah 2 hingga 3 kali dibekam, dokter mengatakan, Agusman tidak perlu dioperasi yang akan menghabiskan dana hingga Rp 150 juta.
Sebagai rasa terima kasih, Agusman akhirnya memberikan uang yang tadinya akan digunakan sebagai biaya operasi kepada Yusuf untuk membuka klinik bekam di kawasan Cibubur ini.
Namun, Yusuf telah di tawarkan terlebih dahulu oleh bos dari Agusman yang juga merupakan pasien Yusuf, untuk membuka klinik di kawasan Bintaro. Tetapi karena klinik yang di Bintaro ini kurang menggembirakan, Agusman menyarankan untuk membuat klinik bekam di kawasan Cibubur.
Yusuf mengatakan, tidak bisa mengelola 2 klinik sendiri karena masih tetap mengurus klinik ini di Bintaro. Akhirnya, Yusuf menghubungi Nurcholis untuk menjadi pengelola di Rumah Sehat Mumtaz ini.
Setelah 4 tahun berjalan, tepatnya bulan Mei tahun 2012 klinik ini dijual oleh Agusman untuk keperluan bisnis. Pemilik klinik yang baru ini bernama Andre, namun pengelolanya tetap Agusman.
Berganti kepemilikan pun membuat nama klinik ini berubah menjadi Rumah Sehat Dani Sabri. Nama yang diambil dari nama anak satu-satunya milik Andre yang sudah SMA namun memiliki kelainan perkembangan sistem saraf atau autisme.