Jumat 19 Jul 2013 17:52 WIB

Australia Berusaha Tarik Pelajar Asal Hong Kong

Red:
Siswa asal Hong Kong
Siswa asal Hong Kong

CANBERRA -- Lembaga-lembaga pendidikan di Australia berusaha menarik kembali calon mahasiswa dari Hong Kong yang ingin belajar di luar negeri.

Sementara hasil ujian akhir SMA di Hong Kong diumumkan minggu ini, universitas-universitas Australia berusaha menarik peminat dengan memberikan informasi kepada para pelajar di education trade fair di Hong Kong.

Minat pelajar Hong Kong melanjutkan studi di Australia menurun di  belakangan ini, disebabkan beberapa faktor seperti tingginya nilai dolar Australia dan persaingan kuat dari Inggris. Tapi diharapkan kecenderungan ini akan berubah.

Konsultan pendidikan Willy Kwong, yang menggelar acara tersebut mengatakan, ada beberapa faktor yang kini menguntungkan Australia.  "Saya lebih optimis tahun ini, karena nilai dolar Australia telah menurun dan minat pada profesi kesehatan meningkat belakangan ini," katanya.

Alasan lain mengapa minat belajar di Australia meningkat, karena pemerintah Australia kini menawarkan visa kerja bagi pelajar internasional selama beberapa tahun setelah mereka lulus.

Banyak universitas Australia hadir pameran itu. Para pelajar mengatakan, mereka berharap, titel dari luar negeri akan mempermulus karir di masa depan.

Australia mendapat saingan keras dari lembaga pendidikan Inggris, seperti London School of Economics, Kings College dan University of Sussex.

Tapi di masa depan, universitas-universitas Australia mengatakan, mereka memahami pertumbuhan yang sebenarnya datang dari Cina.

Kalangan analis berpendapat, jumlah pelajar Cina yang ingin belajar ke luar negeri akan bertambah, tapi untuk menarik mereka, lembaga-lembaga pendidikan Australia perlu memastikan mutu pendidikan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement