Selasa 23 Jul 2013 08:22 WIB

89 Tewas Dalam Gempa di Cina

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 89 orang tewas dan 600 orang lainnya terluka akibat gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Provinsi Gansu, Cina, Senin (22/7) pagi. Lima orang lainnya dilaporkan hilang.

Wakil komandan penyelamatan korban gempa Kota Dingxi, Zhang Yidu dalam jumpa pers pertama mengemukakan, gempa menewaskan 89 orang meninggal dunia di kotapraja Minxian dan Zhangzxian.

"Gempa juga telah mengakibatkan lima orang masih hilang dan 582 orang lainnya luka-luka, 85 orang dalam kondisi kritis, serta lima lainnya dievakukasi ke Lanzhou untuk mendapatkan perawatan intensif," ujarnya.

Zhang Yidu menambahkan, prioritas utama adalah evakuasi dan penyelamatan korban selamat. Hingga kini masih ada lima orang yang hilang. Pihak otoritas di Beijing telah meningkatkan status tanggap darurat dari empat menjadi tingkat tiga.

Kementerian Urusan Sipil telah mengirimkan 10 ribu tenda, 30 ribu selimut dan 10 ribu kantung tidur. Sedangkan Pemerintah Provinsi Gansu telah mengalokasikan sekitar lima juta Yuan untuk penyelamatan dan evakuasi para korban serta pemulihan pasca bencana.

Tak hanya itu, dua helikopter serta sekitar 3.000 personel polisi, pemadam kebakaran serta komponen masyarakat setempat lainnya dikerahkan untuk proses evakuasi dan penyelamatan bencana tersebut. Setelah gempa utama terjadi sekitar 400 kali guncangan susulan dengan kekuatan paling tinggi mencapai 5,6 SR.

Sebelumnya Presiden Xi Jinping menginstruksikan seluruh pihak yang terlibat melakukan upayapenyelamatan semaksimal mungkin dan memprioritaskan korban selamat. Presiden juga menginstruksikan kepada pemerintah daerah setempat, segera membangun tempat-tempat penampungan bagi para korban.

Pemerintah terus memantau kemungkinan gempa susulan dan meminimalkan korban jiwa serta kerusakan di area bencana dan sekitarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement