REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Pemerintah Cina mengklarifikasi jumlah korban yang tewas dalam gempa bumi yang melanda Provinsi Sinchuan, Cina Barat-daya.
Jumlah korban tewas hampir 30, dan 400 orang lainnya luka-luka. Sebelumnya sempat beredar kabar jumlah korban tewas akibat gempa tersebut mencapai 100 orang.
Xi Mengjia, Sekretaris Komite Partai Komunis China (CPC) di Krapraja Ya'an, mengatakan, gempa bukan 6,6 SR, tapi 7,0 SR. Pertanyaan itu keluar beberapa jam setelah gempa mengguncang Kabupaten Lushan, Kota Ya'an, pada pukul 08.02 waktu setempat.
Pusat gempa, dengan kedalaman 13 kilometer, dipantau berada pada 30,3 derajat Lintang Utara dan 103 derajat Bujur Timur. Ya'an memiliki 1,53 juta warga. Kota tersebut berada sekitar 140 kilometer dari Kota Chengdu, yang dikenal sebagai asal panda raksasa.
Xinhua melaporkan, Wang Dongming, Sekretaris Komite Partai Komunis Cina di Provinsi Sichuan, mengumumkan reaksi tanggap darurat kelas satu, akibat gempa tersebut.
Kotapraja itu telah mengirim petugas pemadam, departemen kesehatan masyarakat dan keselamatan kerja ke daerah yang dilanda bencana. Lebih dari 2.000 prajurit dan dua helikopter telah dikerahkan ke daerah pusat gempa, kata Komando Daerah Militer Chengdu.
Gempa tersebut sangat kuat dirasakan warga di Chengdu dan provinsi yang berdekatan. Beberapa gempa susulan mengguncang daerah itu dalam waktu beberapa jam setelah gempa dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter. Gempa susulan paling kuat tercatat 5,1 pada Skala Richter.
Tak ada laporan mengenai korban jiwa dan panda sejauh ini dari Pangkalan Panda Raksasa Bifengxia, tapi satu jalan di pangkalan itu yang menjadi jalan bagi panda telah ambruk, kata Yu Xiaoying, staf di Suaka Alam Nasuonal Wolong.
Pangkalan Panda Raksasa Bifengxia adalah salah satu dari tiga pangkalan panda raksasa Wolong. Pangkalan tersebut berada sekitar 50 kilometer dari pusat gempa. Bandar Udara Chengdu Shuangliu telah melanjutkan operasi setelah penghentian sejenak. Layanan sebanyak 82 kereta telah dihentikan.