Selasa 23 Jul 2013 23:42 WIB

Myanmar Bebaskan 73 Tahanan Politik

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Thein Sein
Foto: AP
Presiden Thein Sein

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Otoritas Myanmar mengaku melepaskan 73 tahanan politik setelah Presiden Thein Sein berjanji membebaskan semua tahanan politik akhir tahun ini.

Sejumlah tahanan berasal dari kelompok etnis Kachin, yang menandatangani kesepakatan damai setelah bertahun-tahun konflik otonomi.

Myanmar yang dikenal juga dengan Burma membebaskan ratusan tahanan politik sejak menjadi negara demokrasi pada 2010. Diyakni masih ada sekitar seratus tahanan di penjara Myanmar.

"Tahanan politik dibebaskan hari ini di bawah amnesti presiden," ujar menteri pemerintahan Aung Min dikutip BBC.

Tahanan yang dibebaskan sebelumnya ditahan di sejumlah penjara di sekitar negara. Menteri mengatakan 26 Kachin ada di antara mereka yang dibebaskan. "Sekitar 13 diantara mereka bebas dari penjara Myit Kyee Nar," ujarnya.

Awal bulan ini, Presiden Thein Sein mengatakan tidak akan ada tahanan politik di negara tersebut akhir tahun ini. Thein Sein memperkenalkan reformasi sejak terpilih pada November 2010 yang menggantikan kekuasaan militer dengan pemerintahan sipil yang didukung militer.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement