Rabu 24 Jul 2013 09:14 WIB

Pertamina Akan Tambah 7 SPBG di Jabodetabek

Petugas mengisi bahan bakar gas ke sebuah mobil di Stasiun Pengisian BBG (SPBG), Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Petugas mengisi bahan bakar gas ke sebuah mobil di Stasiun Pengisian BBG (SPBG), Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Pertamina (Persero) tahun ini akan menambah tujuh unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di seputar Jabodetabek untuk mendukung program konversi pemakaian bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.

"Ketujuh SPBG itu sepenuhnya akan dibiayai oleh dana internal Pertamina," kata Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto kepada pers di Jakarta, Selasa malam.

Menurut Hari Karyuliarto, pembangunan SPBG sudah masuk dalam rencana kerja perusahaan. Kebijakan ini sekaligus untuk mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar gas terutama angkutan umum di Jabodetabek.

Proyek SPBG yang dikerjakan Pertamina selama 2013 antara lain SPBG Cililitan, Pulogadung di Jakarta Timur, serta revitalisasi SPBG Mampang dan Bendagading.

Ia mengakui bahwa jumlah SPBG yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini masih jauh dari mencukupi karena kurang dari 30 stasiun. "Idealnya di Jabodetabek itu ada lebih dari 30 SPBG. Untuk amannya mungkin 50 unit SPBG," kata Hari Karyuliarto.

Selain dari dana perusahaan, pemerintah melalui APBN 2013 juga mengalokasikan dana sekitar Rp474 miliar untuk pembangunan SPBG. Dana tersebut disalurkan melalui Pertamina untuk pembangunan pompa gas di sejumlah kota besar di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya.

Hari melanjutkan Pertamina sudah menyiapkan cadangan gas lebih dari 35 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk mendukung rencana pembangunan SPBG di sejumlah kota di Indonesia tersebut.

"Kalau pasokan gas CNG alokasinya lebih dari cukup. Cuma yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah adalah soal infrastruktur penunjang, seperti stasiun induk (mother station), jaringan pipa gas dan alat konverter," jelasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement