REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polres Jakarta Timur, AKP Agung Budi Leksono mengatakan, daerah yang menjadi lokasi kecelakaan Metromini yang menabrak tiga siswa memiliki potensi kecelakaan yang tinggi.
Sebab, medan tersebut memancing orang untuk tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang berada dekat di lokasi kecelakaan. Seperti ada jalan kecil yang memberikan kesempatan masyarakat untuk melintasi jalur busway.
Pada akhirnya, warga lebih memilih untuk melewati jalan tersebut daripada harus bersusah-susah melewati jembatan penyeberangan. "Setelah kita lihat, ada jalan untuk melintasi jalur busway, jadi tidak lewat jembatan penyeberangan," kata Agung, Rabu (24/7).
Selain itu, medan busway juga diperparah dengan pintu jalur masuk bus transjakarta yang sudah rusak. Agung mencurigai ada oknum yang merusak pintu tersebut sehingga kendaraan yang bukan transjakarta bisa menggunakan jalur itu. Alhasil, pintu yang seharusnya tertutup untuk kendaraan selain Transjakarta tidak berfungsi.
Seperti diketahui, Metromini jurusan Pulogadung-Manggarai mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pemuda, depan Kantor Pertamina, Pulogadung, Jakarta Timur (23/7) lalu. Kecelakaan ini mengakibatkan tiga siswa SMP menjadi korban.
Satu korban bernama Beniti meninggal di Rumah Sakit Persahabatan, (23/7) malam. Sementara, dua temannya Reni dan Rahani masih berjuang melewati masa kritis di Rumah Sakit Antam Medika dan Rumah Sakit Tarakan.