REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Rencana Sepp Blatter untuk memindahkan Piala Dunia 2022 Qatar ke musim dingin akan memicu "kekacauan" global. Demikian kata ketua eksekutif Liga Utama Inggris, Richard Scudamore, pada Kamis.
Presiden FIFA, Blatter, pekan lalu membuat kontroversi dengan mengatakan bahwa ia yakin turnamen itu tidak dapat dimainkan pada musim panas. Posisi itu didukung oleh persatuan pemain internasional FIFPro.
Mereka mengkhawatirkan bahaya-bahaya kesehatan para pemain dan penggemar karena turnamen itu akan dimainkan di Wilayah Teluk pada Juni dan Juli. Waktu di mana suhu udara dapat mencapai 50 derajat celcius.
"Pernyataan kami dapat dicatat di mana kami tidak berpikir hal itu tidak berguna dan kami pikir itu merupakan hal yang keliru," kata Scudamore kepada AFP di Hong Kong.
"Kami berpikir bahwa Piala Dunia semestinya memiliki dasar bahwa itu akan berlangsung sebagaimana mestinya,'' katanya. ''Merupakan hal yang hebat dan bagus bagi FIFA dan orang-orang bijak untuk membuat keputusan-keputusan dengan pengetahuan penuh akan konsekuensi-konsekuensi apa yang ada di sana."
"Bukan hanya kalender Inggris, namun kalender Eropa dan kalender sepak bola dunia yang harus terkena dampaknya," kata Scudamore. ''Ini akan banyak kekacauan di dunia sepak bola jika (jadwal Piala Dunia) itu dipindahkan."