REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mendesak Pemerintah Indonesia untuk memprotes keras terhadap aksi junta militer Mesir.
Sekjen (MIUMI) Bachtiar Nasir menegaskan, apa yang terjadi di Mesir saat ini merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, sekaligus pelanggaran HAM berat.
“Indonesia memiliki utang sejarah yang begitu besar. Oleh sebab itu, saat inilah yang tepat bagi negara kita untuk membayar lunas utang tersebut,"tegasnya.
Menurutnya, pembantaian terhadap demonstran yang berunjuk rasa damai, merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi Indonesia.
Oleh sebab itu, harus ada campur tangan dunia, termasuk Indonesia, untuk menghentikan kekejaman junta militer Mesir bersama kekuatan dunia lainnya untuk membawa masalah ini ke dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menyeret pelaku kekejaman tersebut ke Pengadilan Internasional.
MIUMI mengutuk keras peristiwa tersebut terjadi dan mempertanyakan kenapa rezim Arab di Mesir dan Suriah lebih suka membantai rakyatnya sendiri daripada melawan tentara Zionis Israel. Tentara Zionis Israel telah berkali-kali melakukan agresi militer terhadap Gaza dan melanggar garis batas internasional Negara Arab tetangganya.