REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dukungan calon pasangan Gubernur Jawa Timur incumben, Soekarwo-Saifullah Yusuf dinilai akan terkikis. Dengan dikembalikannya Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja dalam kepesertaan Pemilukada 2013 oleh DKPP, indikasi adanya kecurangan semakin jelas terlihat.
Pengamat hukum dan politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi mengatakan, lolosnya Khofifah juga akan merubah peta konfigurasi politik. Publik akan menjadi semakin yakin kalau incumben telah berlaku tidak adil.
"Mereka dianggap tidak santun dan terkesan menghalalkan berbagai cara. Karena mereka tidak berani berhadapan dengan kubu Khofifah-Herman," kata Airlangga melalui pesan singkatnya, Rabu (31/9).
Ini, lanjut dia, tentunya akan meruntuhkan citra kepemimpinan mereka yang selama ini dinilai berani dan tegas dalam mengambil kebijakan.
Sebelumnya, DKPP sudah memutuskan untuk mengembalikan hak konstitusional Khofifah-Herman sebagai calon kepala daerah Jatim. Selain itu, tiga orang komisioner KPU jatim, Najib Hamid, Agung Nugroho dan Agus Mahfud Fauzi diberhentikan. Sementara dua lainnya, Andry Dewanto Ahmad dan Sayekti Suindiyah mendapat peringatan keras.