REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pipa bahan bakar minyak di Tasikmalaya, Jabar, kembali beroperasi normal mengalirkan premium pascakebakaran yang terjadi pada Selasa (30/7).

Wakil Presiden Komunikasi Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Kamis, mengatakan, pihaknya sudah menangani kebocoran pipa akibat percobaan pencurian. "Kami telah memasang klem untuk menutup kebocoran," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengetes awal kebocoran pipa dengan membuka blok keran di Desa Beber, Cimaragas dan terminal bahan bakar minyak (BBM) Tasikmalaya. Hasilnya, klem berfungsi baik dan tidak terjadi kebocoran.

"Tadi pukul 08.00 WIB, kami mulai memompa BBM kembali melalui pipa dan tidak ditemukan kebocoran," katanya. Penanganan kebocoran pipa lebih cepat dari target sebelumnya pada Sabtu (3/8).

"Dengan selesainya perbaikan tersebut maka pasokan BBM kepada masyarakat menjadi lebih aman," tambahnya.

Ali berharap masyarakat bisa mengambil pelajaran untuk tidak mencuri BBM atau minyak mentah karena melanggar hukum dan mengancam keselamatan diri dan juga warga sekitar.

Pada Selasa (30/7) pagi ditemukan kebocoran pipa yang dialiri premium di Dusun Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, kira-kira 15 km dari Terminal BBM Tasikmalaya.

Penyebab kebocoran tersebut terindikasi merupakan usaha pencurian dengan ditemukannya keran yang masih menempel pada badan pipa, bor listrik, dan palu yang kini diamankan untuk bahan penyelidikan lebih lanjut kepolisian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika