REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat Ekonomi Faisal Basri mendesak pemerintah fokus pada perusahaan-perusaan besar terkait pajak.
Ia menilai banyak perusahaan besar yang terdaftar, hingga saat ini dinilainya belum maksimal membayar pajak.
Dia memberi contoh, sebagian besar perusahaan perkebunan kelapa sawit tidak membayar pajak dengan sebenarnya. "Tidak hanya Asian Agri, dia lebih baik, karena masih banyak perusahaan kelapa sawit yang tidak membayar pajak dengan benar," kata Faisal.
Dia menunjuk, hampir semua perusahaan perkebunan kelapa sawit membuka kantor cabang di Singapura. "Mereka meminimalkan pendapatan di Indonesia agar terhindar dari biaya pajak yang dinilai memberatkan dan melaporkan keuntungan yang sebenarnya di Singapura dengan beban pajak lebih ringan," katanya.
Singapura dan Hong Kong, kata Faisal, adakah negara yang mengenakan pajak lebih rendah dan simple dari pada di Indonesia.