Jumat 02 Aug 2013 14:16 WIB

Didiskreditkan oleh Garuda Indonesia, BUMN Ini Tak Terima

Red: Nidia Zuraya
Angkasa Pura II
Foto: bumn.go.id
Angkasa Pura II

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) meminta pihaknya tidak menjadi kambing hitam oleh PT Garuda Indonesia terkait pavement classification number (PCN) atau tingkat kekerasan landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta, sehingga disebut-sebut tidak bisa diterbangi pesawat jenis B 777-300ER.

"Kami tidak mau didiskreditkan soal penundaan pembukaan rute Garuda ke London karena tingkat (PCN) bandara. Itu tidak bagus dan tidak etis," kata Dirut AP II, Tri Sunoko ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (2/8).

Menurut Tri, saat ini pihaknya mendapat sorotan publik terkait pemberitaan Garuda mengeluhkan bahwa standar tingkat kekerasan Bandara Soekarno-Hatta yang mengakibatkan penundaan rute penerbangan Garuda ke London. "Kalau Garuda mau ekspansi seharusnya berkoordinasi, jangan maunya sendiri bicara di luar kalau bandara tidak mampu," ujar Tri.

Sebelumnya, Dirut Garuda Emirsyah Satar dalam siaran pers menyebutkan pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan penerbangan ke London yang semula dijadwalkan mulai dilaksanakan 2 November 2013, menjadi Mei 2014. Pasalnya, untuk beroperasi secara full capacity melayani penerbangan langsung Jakarta - London (non-stop) dengan mengangkut 314 penumpang (8 first class, 38 business class, 268 economy class) dan kargo sebanyak 11 ton (maximum take-off weight seberat 351.534 kg), maka pesawat B 777-300ER memerlukan PCN 132 R/D/W/T, sedangkan saat ini PCN landasan di Soekarno-Hatta hanya 120 R/D/W/T.